Oleh: Dr. Ahmad Fitriyadi Sari, S.Si., M.Pd.
Fenomena schadenfreude pada remaja dalam konteks tren digital. Schadenfreude, yaitu kesenangan yang muncul dari penderitaan orang lain, semakin marak terjadi pada kalangan muda akibat platform digital yang sering mengglorifikasi dan menyebarkan konten yang menggambarkan kegagalan atau kesulitan orang lain.
Sebagai respons terhadap masalah perilaku ini, artikel ini mengusulkan psikoterapi spiritual sebagai intervensi yang efektif. Pendekatan terapeutik ini menggabungkan teknik psikologis dengan nilai spiritual untuk menumbuhkan empati dan kasih sayang. Melalui metode seperti meditasi empati, refleksi spiritual, dan restrukturisasi kognitif, remaja didorong untuk menyadari dampak negatif dari perilaku schadenfreude serta mengadopsi perilaku sosial yang lebih positif.
Integrasi pendidikan agama dengan literasi digital juga berperan penting dalam mengurangi perilaku schadenfreude. Dengan menanamkan pola pikir empatik yang berakar pada prinsip spiritual, pendekatan gabungan ini bertujuan untuk mengubah cara remaja memandang dan bereaksi terhadap kesulitan orang lain, sehingga mendorong interaksi digital yang lebih sehat.