Info
Senin, 17 Feb 2025
  • Selamat Datang di Website Sekolah Tinggi Pesantren Darunna'im - Perguruan Tinggi Islam yang Berkualitas di Provinsi Banten
  • Selamat Datang di Website Sekolah Tinggi Pesantren Darunna'im - Perguruan Tinggi Islam yang Berkualitas di Provinsi Banten

Visualisasi Nabi Muhammad Saw dalam Timbangan Ulama  

https://stpdnlebakbanten.ac.id/blogVisualisasi Nabi Muhammad Saw. dalam Timbangan Ulama

 

 Kreativitas yang diterbitkan dalam bentuk karikatur Nabi Muhammad Saw. oleh majalah Satir, Perancis, Charlie Hebdo pada Agustus lalu memancing reaksi umat Islam di seluruh penjuru Dunia. Fenomena ini dipicu oleh dukungan Presiden Perancis, Emmanuel Macron dengan dalih kebebasan dalam kreativitas.

Menggambarkan sosok figur pemimpin umat Islam, Muhammad Saw. dalam bentuk kartun sudah kesekian kalinya dilakukan. Hal ini pernah dilakukan The World Book Encyclopaedia jilid 16, halaman 215. Reproduksi lukisan Nabi yang lain pada abad ke-15 dan abad ke-16 dimuat dalam The New Encyclopaedia Britannica jilid 6, halaman 421 dan 549. Film amatir yang berjudul Innocence of Muslims berisi tentanng Nabi Muhammad Saw. yang digambarkan sebagai phedofil, homoseksual dan pembunuh, yang menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat luas, ada yang setuju dan tidak sedikit yang pula yang menentang, karena bertentanngan dengan aqidah ummat Islam dan Ijma’ Ulama yang melarang memvisualisasikan Nabi Muhammad Saw. dalam bentuk karikatur, gambar, lukisan, maupun film.

Pelarangan ini dikhawatirkan supaya tidak terjadi pengkultusan terhadap Nabi, praktik syrik (menyekutukkan Allah Swt) maupun sebaliknya, pelecehan terhadap Nabi sendiri. Islam melarang menggambarkan secara jelas wajah dan penampakan para Nabi dan rasul. Sebab, dikhawatirkann akan terjadi penyimpangan, seperti menyembah gambar atau lukisan tersebut sebagaimana yang terjadi pada zaman jahiliyyah.

Bahkan mayoritas ulama sepakat, baik klasik maupun modern bahwa seni lukis yang mengarah pada penggambaran makhluk-makhluk hidup, baik manusia maupun binatang itu dilarang. Sebagaimana hadis Rasulullah Saw. “Al humaidi menceritakan kepada kami, ia berkata, “al A’msy menceritakan kepada kami dari Muslim”, ia berkata kami pernah bersama masruq di Rumah Yasar bin Numair ketika ia (masruq) melihat beberapa lukisan di dinding rumah tersebut ia berkata: aku pernah mendengar Abdullah berkata bahwa ia pernah mendengar Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya manusia yang paling pedih siksaannya dari Allah pada hari kiamat kelak adalah para pelukis.” (H.R. Al Bukhari).

Adapun hukum larangan menggambarkan atau memvisualisasikan figur Rasulullah Saw. dalam kalangan intelektual muslim klasik maupun modern terfragmentsi, pertama sebagian ulama’ melarang keras melukis berupa patunng, gambar, karikatur dan photo. Hal ini akan menjadi perbuatan syirik dan kekufuran. Kedua, sebagian yang lain, membolehkan dalam melukis, karikatur, photo maupun patung, atas dasar tauhid (keyakinan) sudah melekat dalam jiwa umat Islam. Ketiga, memperbolehkan melukis, karikatur, photo dan patung pada benda-benda tertentu, seperti gunung dan alam. Dan keempat, mereka tidak membolehkan menggambar sesuatu yang bernyawa (ruh) dan membolehkan yang tidak bernyawa.

Sosok pribadi Rasulullah Saw. memang digambarkan dari berbagai perspektif riwayat hadis, seperti wajahnya bulat, rambutnya hitam sampai ujung telinga, alisnya tebal, diantara alisnya terdapat urat yang nampak, apabila matanya bulat sangat hitam posisi beliau dalam keadaan marah, hidungnya mancung, giginya rapih, ukuran badannya sedang tidak tinggi dan tidak pendek, dan jalannya tegap lurus. Kendati demikian, ijtihad para ulama’ tetap melarang dalam memvisualisasikan sosok Nabi Muhammad Saw.

Keyakinan  umat Islam mengenai larangan dalam memvisualisasikan figur maupun wajah Nabi Muhammad Saw. seharusnya orang-orang Barat (al Istighrāb) atau Eropa lebih memahami/ menghargai dan toleran dalam hidup berdampingan dengan Islam, karena selama ini mereka selalu menggembar-gemborkan Hak Asasi Manusia (HAM) dan pentingnya Demokrasi. Meminjam bahasa kebangkitan Eropa pada abad ke 15 seharusnya perdebatan ini harus segera bergulir dari masa lama ke masa yang baru, dari teosentrisme ke antroposentrisme, dari kekuasaan ke akal. Bukan malah sebaliknya, set back  dengan terselip agenda politis-ideologis tak berkesudahan untuk kepentingn dalam menyudutkan dan menjarah keyakianan Islam.

Penulis : Yadi Mulyadi, S.Th.I., M.Ag.

   

Share:

Artikel Terkait

Tasawwuf dan Bimbingan Konseling Islam
Tasawwuf dan Bimbingan Konseling Islam
Tasawwuf dan Bimbingan Konseling Islam   Beberapa tahun terakhir, penulis yang juga dosen pada program...
Integrasi Kurikulum Islami dengan Kebutuhan Global dalam Membangun Generasi Islami yang Kompetitif
Integrasi Kurikulum Islami dengan Kebutuhan Global dalam Membangun Generasi Islami yang Kompetitif
Oleh : Ahmad Fitriyadi Sari   A. Pendahuluan Pendidikan Islam memiliki peran strategis dalam membentuk...
Budaya kerja yang baik menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas
Budaya kerja yang baik menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas
Budaya kerja yang baik merupakan salah satu faktor utama dalam menciptakan sumber daya manusia (SDM)...
Menumbuhkan Etika, Adab, dan Akhlak Islami dalam Menghadapi Tantangan Globalisasi
Menumbuhkan Etika, Adab, dan Akhlak Islami dalam Menghadapi Tantangan Globalisasi
Oleh: Ahmad Fitriyadi Sari A. Abstrak Globalisasi menghadirkan kemudahan akses informasi dan interaksi...
Mindset Berpikir Positif sebagai Fondasi Sukses dan Kebahagiaan
Mindset Berpikir Positif sebagai Fondasi Sukses dan Kebahagiaan
Dalam kehidupan sehari-hari, cara kita berpikir mempengaruhi bagaimana kita merespons tantangan dan peluang....
Strategi Manajemen Pendidikan Inklusif di Daerah Terpencil
Strategi Manajemen Pendidikan Inklusif di Daerah Terpencil
Pendidikan inklusif, yang menekankan pada penyediaan akses pendidikan yang setara bagi semua siswa tanpa...
Niat: Kunci Sukses dalam Setiap Langkah
Niat: Kunci Sukses dalam Setiap Langkah
Oleh : Ahmad Fitriyadi Sari Niat adalah hal yang sangat mendasar, namun sering kali diabaikan. Dalam...
Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Tradisi Keagamaan  Masyarakat Muslim Baduy
Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Tradisi Keagamaan Masyarakat Muslim Baduy
Oleh: Dr. Dadan Sunandar, Lc., MA.   Abstrak Artikel ini mengeksplorasi nilai pendidikan Islam yang...
Urgensi Identitas pada Lembaga Pendidikan Islam
Urgensi Identitas pada Lembaga Pendidikan Islam
Oleh : Ahmad Fitriyadi Sari Pendidikan merupakan salah satu aspek paling penting dalam kehidupan manusia....
SYUBUHAT SEPUTAR AL-QUR’AN
SYUBUHAT SEPUTAR AL-QUR’AN
Oleh: Dr. Dadan Sunandar, Lc., M.A. dadansunandar68@gmail.com   Abstrak Penelitian ini bertujuan...

Berita Terbaru

Berita UKM Terbaru

x