Cirende, stpdnlebakbanten.ac.id- stpdnnews- Sekolah Tinggi Pesantren Darunna’im menggelar acara Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) bagi mahasiswa baru tahun akademik 2024/2025. Kegiatan ini mengusung tema “Menjadi Mahasiswa Muslim yang Kritis, Etis, dan Humanis,” dengan tujuan membekali para mahasiswa baru dengan nilai-nilai keislaman, keilmuan, dan kepedulian sosial yang relevan dengan tantangan zaman, yang diselenggarakan di Auditorium Sekolah Tinggi Pesantren Darunna’im”, Jum’at-sabtu (08-09/08/2024).
Acara yang berlangsung selama dua hari ini dihadiri oleh seluruh mahasiswa baru, dosen, serta para pengurus lembaga kemahasiswaan. Kegiatan ini dibuka dengan sambutan hangat dari Ketua Sekolah Tinggi Pesantren Darunna’im, Dadan Sunandar, L.c., M.A., yang menekankan pentingnya integrasi antara ilmu pengetahuan, nilai-nilai keislaman, dan tanggung jawab sosial.
“Selamat datang dan selamat bergabung di Sekolah Tinggi Pesantren Darunnaim. Hari ini menjadi awal dari perjalanan ilmiah dan akademik kalian. Semoga langkah ini terus terjaga hingga kelak tiba di hari wisuda. Bagi para mahasiswa dan mahasiswi baru STPDN, mari kita bersama-sama menggali ilmu dan mengembangkan potensi di lingkungan tempat kita berada. Kini, kalian telah duduk di bangku tertinggi dengan status sebagai mahasiswa. Ingatlah, mahasiswa STPDN dituntut untuk menjadi pribadi yang kritis. Sikap kritis ini memiliki tahapan, dimulai dari kebijakan dalam berpikir hingga kemampuan berdiskusi dengan baik,” ucapnya.
Selama PBAK, para mahasiswa baru mendapatkan berbagai materi yang dirancang untuk membangun karakter dan wawasan mereka. Materi-materi tersebut meliputi:
Wakil Ketua 1 Bidang Akademik STPDN dalam materinya mengajak mahasiswa baru untuk menanamkan niat lillahi ta’ala dalam menuntut ilmu. “Alhamdulillah, selamat datang mahasiswa baru di dunia akademik kampus ladang ilmu sekaligus ladang amal. Mari kita tanamkan niat lillahi ta’ala dalam menuntut ilmu, menjunjung tinggi kejujuran, integritas, dan adab kepada dosen, teman, serta ilmu itu sendiri,” pesannya. Ia juga mengingatkan mahasiswa untuk cerdas mengelola waktu dan bijak menggunakan teknologi di era digital,” ungkap Wakil Ketua 1 Bidang Akademik STPDN, Dr. Ahmad Fitriyadi Sari, S.Si., M.Pd dalam materinya.
Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) menjelaskan visi dan misi PRODI PAI. “Program Studi Pendidikan Agama Islam fokus mencetak calon pendidik, pembimbing, dan penggerak dakwah di masyarakat. Di sini, kalian akan mempelajari ilmu pendidikan, ilmu agama Islam, bimbingan konseling Islami, manajemen pendidikan, hingga pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran,” paparnya K. PRODI PAI STPDN, H. Yadi Mulyadi, S.Th.I., M.Ag dalam materinya.
Sementara itu, Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam (BKPI) memaparkan bahwa PRODI BKPI bertujuan mencetak konselor yang berlandaskan nilai-nilai Islam. “Program Studi Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam mempersiapkan kalian menjadi konselor yang mampu membantu, membimbing, dan mendampingi individu atau kelompok dalam mencapai perkembangan optimal, baik dari segi akademik, pribadi, sosial, maupun karier,” jelasnya K. PRODI BKPI STPDN, Miftahul Hayat, M.Pd dalam materinya.
Pengelolaan Administrasi dan Keuangan
Wakil Ketua 2 Bidang Administrasi dan Keuangan STPDN menjelaskan peran penting bidangnya dalam mendukung kelancaran proses akademik. “Bidang Administrasi dan Keuangan mengelola seluruh urusan administrasi kampus, pelayanan akademik, serta pengelolaan keuangan. Kami memastikan seluruh proses administrasi mahasiswa, mulai dari pendaftaran, pengisian KRS, pengarsipan data, hingga penerbitan dokumen akademik berjalan tertib dan rapi,” ujarnya WAKET 2 Bidang Administrasi dan Keuangan STPDN, Yuyun Yuntarsih, M.Pd dalam materinya. Ia juga menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan kampus.
Peran Mahasiswa dalam Masyarakat
Wakil Ketua 3 Bidang Kemahasiswaan dan Alumni STPDN menyampaikan bahwa mahasiswa memiliki peran strategis sebagai agen perubahan dan calon pemimpin masa depan. “Mahasiswa adalah individu yang sedang menempuh pendidikan tinggi dengan status intelektual. Mereka menjadi jembatan antara dunia akademik dan masyarakat, sehingga diharapkan mampu berkontribusi dalam kemajuan bangsa,” ujarnya WAKET 3 Bidang Kemahasiswaan dan Alumni STPDN, Mansori, M.Pd dalam materinya. Ia juga mengingatkan mahasiswa untuk terus mengembangkan diri, membangun jejaring, dan beradaptasi dengan tantangan di era digital.
“Kami berharap, melalui PBAK ini, mahasiswa baru dapat memahami esensi menjadi seorang mahasiswa muslim yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki akhlak mulia dan tanggung jawab sosial,” ujar Ketua Panitia PBAK, Cep Karno.
Acara PBAK ini diharapkan menjadi momentum awal bagi mahasiswa baru untuk mengenal budaya akademik, menjalin kebersamaan, dan membangun karakter sebagai mahasiswa muslim yang kritis, etis, dan humanis. Semoga langkah awal ini menjadi fondasi kuat untuk meraih kesuksesan di masa depan.
Editor: Suri/Naila
Fotografer: Najiullah
(Red/Humas STPDN)
Tinggalkan Komentar