Tasawwuf dan Bimbingan Konseling Islam
Beberapa tahun terakhir, penulis yang juga dosen pada program studi Bimbingan & Konseling Pendidikan Islam (BKPI) di Sekolah Tinggi Pesantren Darunna’im (STPDN) Lebak-Banten, selalu mengampu dua MK (Mata Kuliah) ini. Tasawuf sendiri biasanya dipelajari oleh mahasiswa baru pada semester I. Sedangkan Bimbingan Konseling Islam mengikuti pada semester III. Biasanya saat di tanya kebanyakan mahasiswa baru mengaku masih awam dengan ilmu tasawwuf akan tetapi ada juga sedikit diantara mereka yang sudah sering membaca referensi menganai tasawuf mungkin basic mereka dari pondok persantren akan tetapi konstrusi pemikiran tentang tasawufnya belum terbentuk dan masih mirip berupa sebuah puzle.
Tulisan ini membahas tentang hubungan yang erat dan saling melengkapi dari kedua cabang ilmu tersebut. Sehingga menjadi pintu masuk untuk semangat mempelajari kedua ilmu tersebut. Berikut beberapa aspek yang menghubungkan keduanya:
Konsep Dasar Tasawuf dan Bimbingan Konseling Islam
- Pengembangan Diri Tasawuf fokus pada pengembangan potensi pada diri spiritual seseorang, sedangkan bimbingan konseling Islam membantu individu mengatasi masalah dan mencapai potensi maksimal.
- Kesadaran Spiritual: Tasawuf menekankan pentingnya kesadaran spiritual dan selalu terkonektif dengan Allah Swt, yang juga menjadi dasar bimbingan konseling Islam yang memiliki ciri berupa rujukan utamanya adalah al quran dan hadist.
Prinsip-Prinsip Tasawuf dalam Bimbingan Konseling Islam
- Tawbah (Pengakuan dan Penyesalan): Mendorong klien mengakui kesalahan dan berusaha memperbaiki diri, agar bisa kembali kepada kehidupan yang lurus dan benar , dan pertaubatan ini juga adalah merupakan station atau langkah pertama bagi orang yang ingin menjalani laku tasawuf.
- Taqwa (Ketaatan): Membantu klien memahami dan mengamalkan nilai-nilai Islam. Dan ini juga target dalam perjalanan tasawuf.
- Sabar (Kesabaran): Mengajarkan klien untuk menerima cobaan dengan sabar dan bijaksana.
- Tawakkal (Pengharapan): Mendorong klien untuk percaya diri dan berharap pada Allah SWT.
- Muhasabah (Refleksi Diri): Membantu klien melakukan refleksi diri untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan.
Teknik Bimbingan Konseling Islam berbasis Tasawuf
- Muraqabah (Pengawasan Diri): Membantu klien memantau pikiran, perasaan, dan tindakan. Karena merasa selalu diawasi oleh Allah SWT
- Mukashafah (Pengungkapan Diri): Mendorong klien untuk mengungkapkan perasaan dan pikiran secara terbuka.
- Tadarrus (Pembacaan Spiritual): Menggunakan ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits untuk memotivasi dan memberi bimbingan. Serta sebagai therapi dalam konseling Islam.
- Dzikir (Pengingat): Mengajarkan klien untuk mengingat Allah SWT melalui dzikir dan doa.
Manfaat Integrasi Tasawuf dalam Bimbingan Konseling Islam
- Meningkatkan kesadaran spiritual dan keimanan.
- Membantu mengatasi masalah mental dan emosional.
- Meningkatkan kemampuan menghadapi kesulitan.
- Membangun hubungan yang lebih baik dengan Allah SWT dan manusia.
- Meningkatkan kesabaran dan ketabahan.
Dengan memahami hubungan antara ilmu tasawuf dan bimbingan konseling Islam, kita dapat mengembangkan pendekatan yang lebih holistik dan efektif dalam membantu individu mencapai potensi maksimal. Dan dari sini juga bisa memahami bahwa psikolog yang sebenar benarnya psikolog adalah seorang seikh Sufi (Mursyid) dan tidak heran jika Sigmund Freud sendiri seorang yang di kagumi di dunia psikologi modern dan aliran pemikiranya sampai sekaran tetap populer dan banyak pengikutnya merumus ide, ego dan super ego nya terinspirasi setelah membaca karya kaya Al-Ghazali dan Ibnu Arabi.
Referensi
- Abu Hamid Al-Ghazali. (2005). Ihya’ Ulumuddin
- Imam Al-Ghazali. (2013). Kitab Tasawuf
- Dr. Tarmizi, M.Pd. (2018). Bimbingan Konseling Islam.
Oleh: Ahmad Himawan, S.Ag.,M.A.,M.M