Oleh: Fajri kurniawan
Mahasiswa semester akhir, Program Studi : Bimbingan & Konseling Pendidikan Islam (BKPI).
Sekolah Tinggi Pesantren Darunna’im (STPDN) Lebak-Banten.
Tentunya kita tau bahwa, keharusan setiap mahluk hidup, harus bisa berkembang, baik secara Fisik ataupun Intelektual, jika tidak berkembang, artinya tidak akan ada pembeda antara “mahluk hidup dan benda mati.”
Kenapa kita harus berkembang, yah betul, karna kita mahluk hidup bukan benda mati.
Berpikir kritis adalah salah satu kemampuan yang wajib dimiliki oleh semua orang. Berpikir kritis menjadi salah satu soft skill yang diperlukan dalam meningkatkan perkembangan hidup manusia baik secara karier, kepemimpinan dan lain sebagainya.
Seseorang yang mampu berpikir kritis seringkali memiliki banyak manfaat terhadap kesuksesan hidupnya, tak jarang memang orang yang berpikir kritis selalu gelisah dengan keadaan-keadaan yang menyimpang.
Berpikir kritis merupakan berpikir secara logis dan sistematis dalam membuat keputusan atau menyelesaikan suatu permasalahan yang ada, dan itu sangat di perlukan oleh setiap manusia yang ingin berkembang.
Nah artikel ini akan membahas tentang apa sih berpikir kritis dalam Filsafat Ilmu? Apa manfaat berpikir kritis? Kenapa kemampuan berpikir kritis itu penting? Bagaimana cara berpikir kritis? Bagaimana mengembangkan kemampuan berpikir kritis? Bagaimana mengasah kemampuan berpikir kritis.?
Apa itu Berpikir Kritis, dalam Filsafat Ilmu.?
Berpikir kritis dalam filsafat menjadi sebuah sarana untuk memperoleh pengetahuan. Peran filsafat sebagai ilmu pengetahuan dan sudut pandang membuat seseorang dapat lebih terampil dalam memandang sebuah objek. Pemikiran yang dikonstruksi dalam sebuah kerangka filsafat akan membentuk seseorang menjadi berpengetahuan, berwawasan, dan memperluas sudut pandangnya. Dengan filsafat ilmu manusia akan semakin dapat memperluas cakrawala wawasan ilmiahnya. Hal itu dikarenakan Ketajaman refleksi,kedalaman imajinasi, kepekaan intuisi manusia akan terpacu seiring mereka berpikir kritis. Dampaknya adalah terhindar dari bahaya kerabunan intelektual, simplifisme berfikir yang memuakkan, kehanyutan dalam arus konservatisme ilmu yang timbul karena ilmu dipandang sebagai kata benda (noun) atau barang jadi (taken forgranted)yang sudah selesai.
Pemikiran kritis merupakan suatu tindakan dimana seseorang memiliki kemauan untuk melihat suatu objek dari sudut pandang lain. Berpikir kritis akan muncul ketika seseorang mulai mengkonstruksi dan melatih kemampuan analisisnya terhadap suatu fenomena. Seseorang dapat dikatakan kritis apabila mereka mampu merumuskan pokok-pokok permasalahan, mengungkapkan fakta yang ada, memilih argumen yang logis, mendeteksi bias dengan sudut pandang yang berbeda, menarik kesimpulan Ennis (dalam Fatmawati, dkk. 2014). Mereka yang dikatakan kritis dapat berdialog dengan fenomena karena memiliki kepekaan dan daya pikir. Akibatnya mereka yang memiliki kedua hal tersebut secara tidak langsung dapat mengatasi sebuah permasalahan sosial dengan mudah berdasarkan pemikiran yang pernah dipelajari.
Manusia sebagai mahkluk hidup yang rasional
Sebagai ciptaan Tuhan yang memiliki akal dan budi, manusia mampu membangun tindakan dan sikap terhadap sesamanya melalui cara berpikirnya. Berpikir hanya ada di dalam diri manusia. Mereka menggunakan rasionya untuk mengetahui segala sesuatu yang terjadi. Dengan menggunakan indera penglihatan, pendengaran, rasa, penciuman, dan peraba, manusia dapat mendeteksi sesuatu objek. Sehingga ketika objek tersebut telah diterima, mereka akan mulai menganalisis dan mempelajarinya melalui rasionya. Semakin banyak manusia mengetahui sesuatu hal yang baru, maka akan semakin tinggi pertanyaan yang muncul.
Manusia secara filsafat dikatakan akan terus mencari tahu tentang asal usul dan tujuan, dirinya sendiri, nasibnya, dan kebebasannya. Melalui pemikiran tersebut, mereka akan menemukan pertanyaan-pertanyaan yang berakar pada eksistensi dirinya. Sehingga tidak jarang menimbulkan perdebatan dalam pikiran-pikirannya sendiri. Cara-cara kritis yang dimiliki manusia dengan mengajukan pertanyaan untuk dijawab secara rasional dalam mencari sebuah kebenaran akan membutuhkan bantuan rasionya tersebut. Sikap kritis dalam filsafat dan teologis adalah sebuah keniscayaan yang dimiliki manusia untuk membuktikan dirinya sebagai seorang mahkluk hidup yang rasional.
Pembuktian pemikiran tersebut akan terlihat nyata bila diuji dalam sebuah tindakan. Empirisme adalah sebuah metode untuk mengetahui bahwa suatu pemikiran tersebut dapat sesuai atau tidaknya dengan data di lapangan atau kehidupan nyata. Bukti empiris adalah suatu sumber pengetahuan yang diperoleh melalui observasi atau uji coba. Percobaan melalui analisis, pengamatan, atau pengetahuan yang didapat hanya dari pengalaman. Wujud nyata dari empiris adalah informasi yang membenarkan suatu kepercayaan dalam kebenaran atau kebohongan pemikiran manusia.
“Robert Ennis”seorang filsuf Amerika yang dianggap sebagai salah satu tokoh terkemuka karna pemikiran kritis, dia menyimpulkan, berpikir kritis merupakan penalaran mengenai keyakinan dan tindakan yang masuk akal dan berfokus pada memutuskan apa yang dipercayai atau yang dilakukan.
Sementara itu, “Michael Scriven” profesor ahli ilmu perilaku dan organisasional yang berasal dari “Claremont Graduate University,” mengungkapkan bahwa berpikir kritis merupakan proses disiplin intelektual untuk secara aktif dan terampil membuat konsep, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi informasi.
Baik informasi yang dikumpulkan atau dihasilkan lewat observasi, pengalaman, refleksi, penalaran, dan komunikasi, sebagai panduan untuk meyakini sesuatu dan melakukan sebuah tindakan.
Sederhananya, berpikir kritis adalah kemampuan berpikir dengan rasional dan melihat permasalahan secara objektif sehingga hasil yang akan diperoleh tidak bias dan sesuai dengan kenyataan yang ada.
Jika ada pemimpin yang memiliki kemampuan berpikir kritis bisa memahami hubungan logis antara ide, argumen, atau kesalahan dalam penalaran, maka pemimpin tersebut akan membuat keputusan dengan tepat dan sangat bijak.
Karna kita tau bahwa, ketika ada kebijkan yang tidak logis (tidak bisa diterima oleh akal sehat, maka akan banyak pertentangan, tetapi jika keputusan itu bijak, logis, maka akal setiap kita pun menerima).
Kita bisa mengambil contoh berpikir kritis bisa ditemukan pada diskusi yang diselenggarakan oleh sebuah tim. Misalnya saja, ketika mengidentifikasi masalah, anggota tim mampu menentukan mana informasi yang relevan dengan isu yang perlu dibahas atau tidak, mengenali bias dan propaganda, dan faktor emosional.
Kemampuan dalam memprediksi kemungkinan resiko yang akan terjadi dan bisa membedakan antara fakta dan opini merupakan contoh logika yang sering kali digunakan dalam berpikir kritis.
Berpikir kritis bukan hal yang asing. Berpikir kritis merupakan proses berpikir yang membangun atau konstruktif yang bertujuan untuk mencari solusi. Ketika berpikir kritis, kita tidak hanya menerima semua argumen dan kesimpulan begitu saja tanpa ketelitian, tetapi juga mempertanyakan validitas dari argumen dan kesimpulan yang ada.
Apa Manfaat Berpikir Kritis?
Berpikir kritis sering kali dikaitkan dengan kesuksesan. Keterampilan berpikir kritis bukan hanya diperlukan oleh orang-orang yang bekerja di bidang tertentu. Berpikir kritis bermanfaat bagi siapa saja. Ada beberapa manfaat berpikir kritis bagi kita, di antaranya:
1. Melihat Masalah dari Berbagai Perspektif
Dalam kehidupan sehari-hari, penting untuk memahami perbedaan, permasalahan, dan persoalan yang terjadi. Jika kita berpikir kritis, kita akan mudah menghargai sudut pandang orang lain dalam menanggapi suatu isu.
2. Bisa Diandalkan
Manfaat selanjutnya dari berpikir kritis yaitu kita bisa diandalkan oleh tim atau organisasi yang kita ikuti, karena kita bisa menyelesaikan tugas dengan baik dan benar. KIta juga memiliki kemampuan untuk mengajak anggota tim agar bisa bekerja dengan efektif dan efisien.
3. Mandiri dalam Menghadapi Persoalan
Berpikir kritis merupakan berpikir yang mandiri. Dengan pemikiran yang mandiri ini, kita mampu mengatasi persoalan dengan cepat.
4. Menemukan Ide dan Peluang Baru
Ketika kita berpikir kritis, kita bisa mendapatkan manfaat yaitu mudah dalam menghasilkan ide brilian yang inovatif dan mampu mencari peluang untuk mewujudkannya.
5. Berpikir Jernih dan Rasional
Jika kita mampu berpikir dengan jernih dan rasional ini menandakan seseorang mampu berpikir dengan baik dan dapat menyelesaikan masalah dengan sistematis. Kemampuan ini dibutuhkan dan sebagai aset untuk menjalankan karier di bidang apa pun.
6. Kemampuan Adaptasi Meningkat
Zaman berkembang begitu pesat dan perubahan demi perubahan terjadi. Adanya pengetahuan dan teknologi baru membuat manusia yang memiliki kemampuan berpikir kritis beradaptasi dengan cepat. Ini disebabkan karena orang yang memiliki kemampuan berpikir kritis bisa meningkatkan keterampilan intelektual yang fleksibel, mempunyai kemampuan menganalisis kemampuan informasi, dan mengintegrasikan berbagai sumber pengetahuan untuk memecahkan masalah yang ada.
7. Keterampilan Bahasa dan Presentasi Meningkat
Pola berpikir kritis bisa meningkatkan kemampuan untuk memahami struktur logika teks saat mempelajari dan menganalisanya. Hal ini tentunya bisa meningkatkan kemampuan untuk mengekspresikan ide dan gagasan.
8. Kreativitas Meningkat
Berpikir kritis memungkinkan kita untuk mengevaluasi ke dasar masalah dan menghasilkan solusi kreatif yang relevan. Dengan demikian, bukan hanya menghasilkan ide, berpikir kritis juga memungkinkan kita untuk mengevaluasi ide baru yang didapat, menyeleksi, dan memodifikasinya jika dirasakan perlu.
9. Mengembangkan Diri
Berpikir kritis tentunya bisa menjadi alat untuk evaluasi diri sendiri yang bersifat konstruktif. Ini bisa dilakukan dengan cara mengevaluasi keputusan dan tindakan yang telah diambil. Oleh karena itu, seorang yang berpikir kritis sangat bisa berkembang.
“Jika Anda Sudah Memutuskan Untuk Bisa Berpikir Mandiri, Berhenti Mengasumsi Pikiran Orang Lain, Karna Hanya Itu Cara Bertahan Hidup.”